Kamis, 05 Juni 2008

e- CRM ( Electronic Costumer Relationship Management )

CRM (Costumer Relationship Management) adalah sebuah system management yang memungkinkan untuk menarik pelanggan dengan cara memberikan kepuasan optimum. Saat ini CRM sudah berkembang dengan adanya media system elektronik menjadi e-CRM. Sehingga E-CRM dapat didefinisikan sebagai kombinasi sebuah proses bisnis dan teknologi yang bertujuan untuk mengetahui dan memahami konsumen perusahaan yang ada dari sudut pandang yang luas. e-CRM yang efektif terjadi ketika panyedia jasa menyediakan layanan (pertolongan) online, informasi produk, perangkat untuk membantu interaksi konsuman antara lain dengan web, telepon, perangkat nirkabel atau personal contact. Dengan e-CRM kita dapat memiliki hubungan langsung dan partisipasi konsumen dalam hubungan bisnis.
Pada dasarnya para konsumen tidak memikirkan bagaimana cara sebuah organisasi melakukan pengumpulan data ataupun cara kerja organisasi atau perusahaan tersebut. Kenyataannya para konsumen hanya menginginkan pelayanan yang lebih baik secepatnya. Ada 3 tahap dalam CRM adalah :
1. mendapatkan konsumen baru
2. meningkatkan keuntungan dari pelanggan yang telah ada
3. mempertahankan pelanggan yang telah ada

e-CRM dapat digunakan untuk mengelola data pelanggan pada Kantor Cabang / Pusat yang lokasinya terpisah, akan tetapi dengan berbasiskan teknologi internet dimana seluruh data dan aplikasi ditempatkan di satu titik yaitu Internet Data Center, maka integritas keseluruhan data selalu terjamin.
Dalam Sistem Informasi Customer Relationship Management Berbasis Web (e-CRM) ini terdapat beberapa modul yaitu :

MODUL PENJUALAN, Berfungsi untuk mengelola data Penjualan, diantaranya meliputi :
1. Realisasi Kunjungan
2. Selling Process
3. Perolehan Kontrak
MODUL LAPORAN, Berfungsi untuk mengelola data Laporan, diantaranya meliputi:
1. Laporan Bulanan
2. Laporan Triwulan
3. Laporan Semester
4. Laporan Tahunan
MODUL POST-PENJUALAN, Berfungsi untuk mengelola data Post-Penjualan, diantaranya meliputi :
1. Complaint Handling
2. Monitoring Piutang
3. Status Order
4. Customer Services
MODUL PRA-PENJUALAN, Berfungsi untuk mengelola data Pra-Penjualan, diantaranya meliputi :
1. Data Pelanggan
2. Anggaran Prospecting
3. Rencana Kunjungan
4. Anggaran Biaya
5. Portofolio

Suatu Perusahaan yang salah satunya mendukung situs www.jakartaconsulting.com ini kini mengkhususkan diri di bidang e-Customer Relationship Management service,termasuk konsultasi dan training.

SuPPLY ChAiN in E-coMMerce InDonesia

Menjalankan sebuah bisnis saat ini adalah sebuah kegiatan yang penuh tantangan. Berkembangnya permintaan oleh para konsumen untuk sebuah pelayanan yang lebih baik, kualitas dan keaneka ragaman bersamaan dengan meningkatnya persaingan secara global membuat perusahaan harus berpikir secara cepat dan tepat bagaimana cara mengatur kembali bisnis mereka, apalagi perusahaan tersebut ingin go-internasional lewat perdagangan eletronik atau dengan istilah e-commerce.Manajemen supply chain merupakan sebuah strategi awal untuk perusahaan-perusahaan yang mau melakukan peningkatan pelayanan / service, tanpa harus menimbulkan peningkatan biaya sehubungan dengan kegiatan ECR ( Efficient Consumer Response ). Semua itu melibatkan usaha kerjasama diantara mitra dagang untuk meningkatkan arus barang, informasi yang melalui jalur supply chain, mulai dari bahan mentah sampai ke pabrik lalu didistribusikan ke retail sampai akhirnya ke tangan konsumen. Adapun suatu manajemen supply chain yang efektif untuk dapat menembus pasar internasional adalah;
§ Hemat waktu dan peningkatan efisiensi untuk seluruh pelaksanaan kegiatan.
§ Hemat biaya produksi, penyimpanan dan pengadaan.
§ Komunikasi global secara cepat dan tepat.
§ Distribusi global yang efektif untuk barang dan jasa

Meningkatkan Supply Chain Pada Perdagangan Global
Sebelumnya tadi membahas supply chain yang efektif untuk memasuki pasar global, selanjutnya dari itu supply chain dapat didukung oleh manajemen yang efektif dari sebuah bisnis dimudahkan dengan adanya teknologi perdagangan secara elektronik (e-commerce) dan standar-standar dunia, dimana keduanya merupakan faktor kunci didalam global supply chain dan penyederhanaan proses perdagangan international. Dengan adanya teknologi seperti barcode dan pertukaran data secara elektronik mendukung sistim informasi dan proses komunikasi secara otomatis diantara mitra bisnis,memungkinkan pengadaan ,pengiriman dan proses distribusi dari produk atau jasa lebih efisien. Pemakaian dari teknologi ini telah ditingkatkan lebih jauh dengan menggunakan standar secara global yang memungkinkan perusahaan melakukan bisnis dengan berbagai macam mitra didalam lingkungan yang terbuka. Khususnya yang paling penting adalah penggunaan nomor identifikasi umum atau kode untuk pemesanan, stok, penelusuran dan pemantauan barang dan jasa yang melewati jalur supply chain di seluruh dunia. Sistim identifikasi yang umum, meningkatkan ketepatan dan efisiensi didalam komunikasi secara elektronik, dan juga memperlancar pergerakan fisik barang yang melalui jalur supply chain. Teknologi dan standar tersebut terdapat dalam sistem Sistim EAN/UCC, yaitu sebuah sistim identifikasi dan komunikasi untuk produk, jasa dan lokasi yang diterima secara global diseluruh dunia.

embangan E-commerce Supply Chain di Negara Indonesia
Sehubungan dengan perdagangan internasional lewat elektronik, dikenallah sebuah istilah baru yang melengkapi jaringan intranet, internet, dan extranet yang telah dimiliki perusahaan, yaitu: e-Supply Chain Management (e-SCM), yang merupakan suatu konsep manajemen dimana perusahaan berusaha memanfaatkan internet dan teknologinya untuk mengintegrasikan seluruh mitra kerja perusahaan, terutama yang berhubungan dengan sistem pemasokan bahan-bahan atau sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan dalam proses produksi (sisi supply); Perkembangan di Indonesia supply chain dimulai dari flow puzzle code pada sistem traditional commerce flow supply chain sangat panjang. Flow supply chain maksudnya adalah flow yang menggambarkan proses perpindahan suatu barang mulai dari manufacturer (produksi dari pabrik) hingga produk tersebut sampai ke tangan end-user. Di Indonesia, setiap perpindahan dari suatu proses (tentunya pada flow yang dijelaskan) ke proses berikutnya dikenakan biaya yang dikenal dengan istilah added-value atau di Indonesia dikenal dengan Pajak Pertambahan Nilai. Semakin panjang suatu flow berarti akan semakin banyak biaya yang harus dikeluarkan hanya untuk pajak. Semakin besar PPN yang harus dikeluarkan oleh perusahaan atau agen berarti akan semakin mahal produk yang dijual.
Dengan adanya e-commerce maka sebagian agen-agen tidak berlaku lagi. Bila tidak ada lagi agen-agen penjualan, maka PPN juga tidak ada. Sisi positif e-commerce bagi kedua belah pihak yaitu Pengusaha dan end-user. Pengusaha akan lebih sedikit mengeluarkan biaya khususnya pajak dan end-user bisa membeli produk dengan harga yang lebih murah.
Kecenderungan yang terjadi pada e-commerce yaitu monopoli. Pihak yang menangani manufacture biasanya akan berusaha menangani proses selanjutnya. Jadi secara keseluruhan proses mulai dari manufacture sampai produk tiba di tangan end-user ditangani oleh pihak-pihak di bawah satu manajemen. Di Indonesia kadangkala bila kita lihat harga produk yang dijual melalui e-commerce lebih mahal dari harga yang dijual di pasaran, karena hal itu disebabkan oleh :
1. Adanya politik dagang, perusahaan menjual produknya melalui internet juga memiliki physic market.
2. Mengenai investasi, suatu perusahaan bila menjual produk di internet harus membangun sistem, membeli perangkat, merekrut karyawan dan biaya bandwith. Jadinya investasi yang harus dikeluarkan berjumlah sangat besar. Dengan demikian maka produk dijual dengan harga tinggi.

DAFTAR PUSTAKA
www.wikipedia.com
www.google.com
n.pujawan@lancaster.ac.uk
http://members.tripod.com/pujawan/grid1.html