Dalam perkembangan teknologi (tele) komunikasi dan komunikasi dekade ini teknologi sangat diperlukan. Teknologi merupakan suatu sarana untuk memerikan keuntungan dan kepentingan dalam hal perdagangan melalui jaringan internet. Pada perusahaan untuk memperoleh informasi tentang peningkatan kualitas pelayanan jasa maupun produk, juga dalam hal pemasaran, persaingan, dan untuk memenuhi kebutuhan konsumen juga memerlukan teknologi informasi. Dalam persaingan yang semakin kompetitif, sumberdaya manusia yang kompeten, proaktif dan profesional akan menjadi faktor pendukung guna pengembangan perusahaan. Sehingga dari keseluruhan strategi yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk memajukan usahanya di dunia sangat membutuhkan teknologi informasi untuk ikut serta dalam perdagangan melalui jaringan elektronik, yang disebut E-commerce. E-commerce merupakan salah jalur bagi perusahaan untuk melakukan kegiatan bisnis yang dijalankan (misalnya transaksi bisnis) secara elektronik melalui suatu jaringan (biasanya internet) dan komputer atau kegiatan jual - beli barang atau jasa (atau mentransfer uang) melalui jalur komunikasi digital. Banyak sekali keuntungannya maupun resiko yang dihadapi, juga ada beberapa jenis e-commerce.
Pengimplementasikan e-commerce juga tersedia suatu integrasi rantai nilai dari infrasukturnya yang terdiri dari tiga lapis, yaitu Pertama, infrakstruktur system distribusi, Kedua infrasuktruktur system informasi, dan Ketiga infrakstruktur system informasi. Dalam mengimplementasikan e-commerce sangat sulit dikarenakan banyak sekali factor yang terkait dan teknologi yang harus dikuasai. Dari serangkaian uraian di atas saya akan membahas tentang E-commerce secara mendalam untuk lebih mengetahui peran teknologi informasi.
Sejarah perkembangan
Istilah "perdagangan elektronik" telah berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti penggunaan EDI untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik.
Kemudian dia berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunya istilah yang lebih tepat "perdagangan web" — pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web melalui server aman (HTTPS), protokol server khusus yang menggunakan enkripsi untuk merahasiakan data penting pelanggan.
Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.
Istilah "perdagangan elektronik" telah berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti penggunaan EDI untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik.
Kemudian dia berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunya istilah yang lebih tepat "perdagangan web" — pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web melalui server aman (HTTPS), protokol server khusus yang menggunakan enkripsi untuk merahasiakan data penting pelanggan.
Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.
A. Pengertian dari E-commerce
Satu set dinamis teknologi, aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik.
Kegiatan bisnis yang dijalankan (misalnya transaksi bisnis) secara elektronik melalui suatu jaringan (biasanya internet) dan komputer atau kegiatan jual - beli barang atau jasa (atau mentransfer uang) melalui jalur komunikasi digital.
Suatu cara bisnis modern yang ditujukan kepada kebutuhan organisasi, produsen, dan konsumen untuk memotong biaya, yang pada saat bersamaan juga memperbaiki kualitas produk dan jasa serta meningkatkan kecepatan dalam penyampaian pelayanan. Selain alasan pemotongan biaya, juga ada alasan-alasan lain mengapa suatu E-Commerce perlu dilakukan:1) E-Commerce bisa menjadi suatu sarana yang efektif untuk melakukan pemasaran, penawaran, dan penjualan ke berbagai negara dengan biaya yang murah. 2) Hemat waktu dan tenaga, karena bisnis semacam ini siap melayani selama 365 hari, 24 jam non-stop, dari pemilihan, pemesanan, penentuan pengiriman sampai pembayaran pembelian produk-produk tersebut. 3) Hemat biaya karena harganya bisa ditekan lebih rendah dari produk biasa (bukan on-line product), termasuk ongkos pengiriman, bebas biaya transportasi dan parkir. 4) bersifat informatif dan interaktif, dimana pengguna internet bisa memperoleh informasi tentang produk-produk tersebut dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sekitar produk tersebut. 5) Cara pembayaran yang mudah dan aman yaitu dengan kartu kredit. (Djalil, 1999).
Sistem pemasaran secara atau dengan media electronic yang mencakup distribusi, penjualan, pembelian, marketing dan service dari sebuah produk yang dilakukan dalam sebuah system elektronika seperti Internet atau bentuk jaringan computer yang lain.
E-commerce merupakan suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get and deliver“. E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan) .
B. Tujuan dari Aplikasi E-commerce
1. Orang yang ingin membeli barang atau transaksi lewat internet hanya membutuhkan akses internet dan interface-nya menggunakan web browser
2. Menjadikan portal e-commerce / e-shop tidak sekedar portal belanja, tapi menjadi tempat berkumpulnya komunitas dengan membangun basis komunitas, membangun konsep pasar bukan sekedar tempat jual beli dan sebagai pusat informasi (release, product review, konsultasi, etc)
3. Pengelolaan yang berorientasi pada pelayanan, kombinasi konsepsi pelayanan konvensional dan virtual : Responsif (respon yang cepat dan ramah), Dinamis, Informatif dan komunikatif
4. Informasi yang up to date, komunikasi multi-arah yang dinamis
5. Model pembayaran : kartu kredit atau transfer.
Adapun manfaat dari E-commerce dalam suatu perusahaan, yaitu sebagai berikut :
Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, sebelum, selama, dan sesudah penjualan.
Meningkatkan hubungan dengan pemasok dan lembaga keuangan.
Meningkatkan pengembailan keuntungan pada pemegang saham, investor dan pemilik perusahaan
Revenue stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan, yang tidak bias ditemui di system transaksi traditional.
Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar)
Menurunkan biaya operasional (operating cost)
Melebarkan jangkauan (global reach)
Meningkatkan customer loyality, supplier management, dan value chain.
Selain tujuan dan keuntungan yang direncanakan dan yang ingin dicapai adapun keterbatasan dan resiko yang diperoleh dalam E-commerce, yaitu :
Keterbatasan E-commerce :
• Kerusakan bisnis internet
• Infrastruktur telekomunikasi yang masih terbatas dan mahal atau biaya tinggi
• Delivery channel masih belum menguasai secara utuh dan menyeluruh.
• Kultur dan Kepercayaan (trust) yang masih kurang
• Kurangnya keamanan atau munculnya jenis kejahatan baru
Resiko E-commerce :
• Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan.
• Pencurian informasi yang berharga.
• Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan.
• Pengguanaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak.
• Kehilangan kpercayaan dari para konsumen.
• Kerugian-kerugian tidak terduga.
Dalam suatu E-commerce ada beberapa jenis yang dapat dijalankan, yaitu :
1. Business to Business ( B2B )
• Penjualan produk atau jasa yang melibatkan beberapa perusahaan dan dilakukan dengan system otomasi yang biasanya menggunakan mekanisme Electronic Data Interchange (EDI)
• Trading partners yang sudah saling mengetahui dan diantara mereka sudahterjalin hubungan yang sudah berlangsung cukup lama.
• Pertukaran data (data exchange) dialakukan secara berulang-ulang dan berkala dengan format data yang telah disepakati.
• Kebanyakan transaksi berlangsung secara langsung antara 2 sistem.
• Model yang umum digunakan adalah peer-to-peer
Keuntungan B2B :
Jika dikerjakan dengan benar, dapat menghemat biaya.
Meningkatkan pendapatan.
Mempercepat pengiriman
Mengurangi biaya administrasi.
Meningkatkan pelayanan pada pelanggan.
2. Business to Consumer ( B2C )
• Servis yang dilekukan bersifat umum, sehingga mekanismenya dapat dilakukan oleh orang banyak.
• Servis dilakukan berdasarkan permohonan (demand), jadi melibatkan interaksi dan transaksi antara sebuah perusahaan para konsumen.
• Pendekatan client sering digunakan dimana diambil asumsi client menggunakan sistemyang minimal (berbasis Web) dan processing diletakkan disisi server.
3. Consumer to Consumer ( C2C )
• Terkadang disebut person to person
• Model perdagangan yang terjadi antara konsumen dan konsumen melalui internet.
4. Consumer to Business ( C2B )
• Beberapa situs telah berinisiatif untuk mendukung bisnis yang berbasiskan konsumen ke pebisnis.
Dalam menjalankan E-commerce dalam suatu perusahaan membutuhkan suatu servis atau infrastruktur yang akan mendukung pelaksanaan e-commerce. Servis-servisnya adalah sebagai berikut :
Directory Servis, suatu servis yang sistemnya menyediakan informasi tentang pelaku bisnis dan end user, yang biasanya ada suatu standart yang digunakan untuk menyediakan directory servis, yaitu LDAP ( Leightweight Directory Access Protocol ) yang kemudian menimbulkan OpenLDAP.
Infrastruktur Kunci Publik, untuk menjalankan e-commerce dibutuhkan kemanan untuk pelakuk bisnis dan end user.
Certification Authority (CA), sebuah body/entity yang memberikan dan mengelola sertifikat digital yang dibutuhkan dalam suatu transakasi, yang berhubungan dengan Infrastruktur Kunci Publik.
IPSec, suatu servis yang memberikan keamanan media komunikasi, selain menggunakan SSL.
Pretty Good Privacy (PGP), dapat digunakan untuk authentication, encryption, dan digital signature.
Privacy Enhaced Mail (PEM), Suatu standart pengamanan email yang diusulkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF).
Public Key Cryptography Standart
S/MIME, standart dari secure messaging dan tidak terbatas untuk e-mail saja.
Secure Sockets Layer (SSL).
Dalam menjalankan e-commerce dibutuhkan suatu layanan servis, yaitu keamanan (security). Untuk menjamin keamanan perlu adanya kemampuan dalam bidang ini yang dapat diperoleh melalui pemahaman dan penelitian. Ada beberapa bagian dalam keamanan, yaitu :
1. Teknologi Kriptografi, menjelaskan bagaiamana mengamankan data dengan menggunakan enkripsi.
2. One Time Pasword, Penggunaan pasword yang hanya dapat digunakan sekali.
3. Konsultan keamanan, yaitu konsultan, organisasi, dan institusi yang bergerak di bidang keamanan dapat membantu meningkatkan dan menjaga keamanan.
4. Kerangka kerja E-commerce :
# National Information Technology Committee (on E-commerce), komite yang bertangggung jawab untuk memformulasikan Information technology, specifically e-commerce di Indonesia.
# Communication Infrastructure
# EC/EDI Standart / Infrastructure
# Cyberlaw : EC laws, Electronic Security Laws
# Customers&related organizations 5. Kegiatan E-commerce
# Perdagangan on line melalui world wide web, ruang informasi di internet tempat dokumen-dokumen disimpan dan dapat diambil melalui suatu skema alamat yang unik.
# Transaksi bisnis antar perusahaan.
# Internet banking
# TV interaktif # WAP ( Wireless Application Protocol ) Intelijen Bisnsis - Sebelum ikut serta dalam e-commerce, manajer harus mengerti hubungan antara perusahaan dengan elemen-elemen lingkungannya.
- Intelijen bisnis adalah pengumpulan informasi-informasi dari elemen-elemen lingkungan yang secara langsung mempengaruhi perusahaan. - Input dari Intelijen Bisnis dapat berasal dari Website maupun External Database.
ANALISIS SWOT
e-Commerce: Analisa dan Prospek e-Commerce (electronic commerce) kini telah menjadi kelaziman di beberapa belahan dunia. Bagaimana dengan situasi di Indonesia dalam kaitannya dengan eCommerce? Selanjutnya saya akan membahas peringkat serta kondisi ideal yang diperlukan agar e-commerce dapat dilaksanakan dengan baik pula kondisi pendekatan analisis SWOT studi ini merumuskan strategi yang seyogyanya dilakukan oleh pemerintah dan pengusaha Indonesia untuk membangun e-commerce yang handal, dengan melibatkan pengusaha Indonesia sebagai pemeran utama dalam e-commerce di Inonesia. Analisa SWOT
STRENGTHS
1. Kenyamanan membeli via internet
Dari depan komputer di rumah sendiri (hemat waktu & usaha), tidak ada salesman yang mendesak-desak Anda untuk membeli sesuatu yang tidak Anda inginkan, pembayaran mudah, dan lain-lainnya. Dan generasi Yuppies Indonesia masa kini mulai tidak segan-segan lagi untuk memesan barang-barang via Internet.
2. Harga yang Kompetitif
Karena perusahaan-perusahaan eCommerce tidak perlu menanam uang untuk stok dan menyewa showroom dan efisiensi-efisiensi lainnya (cutting the middleman [kasus Dell.com] etc)- dan ditambah dengan semakin banyaknya saingan maka harga barang bisa ditekan.
3. Populasi Indonesia
Indonesia dengan populasi penduduk ratusan juta adalah potensi yang luar biasa besar, jika daya belinya sudah meningkat. Untuk itu perlu diantisipasi sejak jauh-jauh hari, agar ketika yang demikian itu terjadi maka sudah siap untuk menampung animo beli mereka.
4. Infrastruktur Internet
Infrastruktur Internet Indonesia mungkin bukan yang terbaik, namun termasuk cukup merata - terutama berkat Wasantara.Net. Dan di pusat-pusat ekonomi (Jakarta, dan lain-lain) banyak pilihan ISP (Internet Service Provider) dan WarNet (Warung Internet) sehingga mudah untuk mengakses Internet.
5. SDM ynag Sedang Berkembang
Generasi muda Indonesia potensinya cukup menjanjikan. Monitoring di berbagai forum di Internet menunjukkan peningkatan persentasi generasi muda yang ahli dalam hal teknis komputer - yang pada akhirnya dapat dimanfaatkan untuk menunjang sektor eCommerce.
WEAKNESSES
1. Daya Beli
Masih sangat lemah dengan perkecualian untuk sebagian kecil dari masyarakat - karena berbagai manipulasi yang terjadi di orde baru. Economic recovery baru akan terjadi dalam jangka waktu beberapa tahun lagi.
2. Sosialisai credit card
Di Indonesia credit card masih merupakan barang langka dan simbol status. Hal ini tentu sangat berbeda dengan misalnya di Inggris, dimana setiap rekening bank minimal ada debit card-nya. Ini dapat sangat menyulitkan perkembangan eCommerce di Indonesia.
3. Sosialisasi Internet
Internet walaupun perkembangannya sangat pesat di Indonesia, namun masih jauh dari menjadi gaya hidup mayoritas penduduk Indonesia.
4. Pengiriman Barang
Kualitas & Biaya pengiriman barang menjadi kendala. Terutama untuk perusahaan yang ingin melayani customer di luar negeri, biaya pengiriman dapat mencapai U$S 40/kg untuk ke Inggris dengan FedEx - sangat prohibitif.
5. SDM yang Ada
Kualitasnya kadang-kadang masih belum cukup bagus - terbukti dengan berbagai blunder yang terjadi akhir-akhir ini.
OPPORTUNITIES
1. Stealing the start - eCommerce baru saja mulai menanjak di Indonesia
2. Membuka peluang bisnis dari luar negeri - devaluasi Rupiah berarti barang-barang kita menjadi murah untuk mereka. Dan eCommerce akan memungkinkan mereka untuk membelinya dengan mudah.
3. Pendatang-pendatang baru di Internet - website-website portal sibuk untuk merekrut mereka untuk menjadi customernya.
4. Sektor bisnis yang sedang berkembang dengan sangat pesat - baru-baru ini Forrester Research menyatakan bahwa pada tahun 2004 perputaran uang di sektor ini akan mencapai US$ 1.67 trilyun.
THREATS
1. Situasi Ekonomi dan Politik di Indonesia
Jika kondisi menjadi kembali tidak stabil, maka website eCommerce yang sudah ada dan yang baru akan berkembang bisa surut kembali.
2. Administrator yang ceroboh dan Hacker
Bisa melenyapkan kepercayaan masyarakat kepada eCommerce. Contoh kasus - IptekNet, Bimantara, dan lain-lainnya yang semuanya kena hack oleh hacker Indonesia. Namun yang paling spektakuler sampai saat ini mungkin adalah Tempo Interaktif (http://www.tempo.co.id/), yang dengan sangat naif menyimpan data-data pribadi para customernya di lokasi yang dapat diakses dengan mudah dari Internet.
3. Budaya ikut-ikutan langsung terjun ke arena tanpa perhitungan dan persiapan yang matang, kembali dapat meruntuhkan kepercayaan masyarakat kepada eCommerce.
E-commerce tanpa Emarketing. Kenyataanya?
Ada dalam suatu pernyataan e-commerce bahwa dalam suatu pemasaran produk lewat elektonik memang sangat rumit, banyak perusahaan termasuk di Indonesia sebenarnya mampu dan memiliki budget untuk melakukan itu, namun sayang sekali mereka tidak kompeten untuk melakukan itu, namun mereka berupaya menjangkau dunia online dengan metode pemasaran tradisional. Dalam mendirikan suatu usaha atau perusahaan perlu melakukan riset pasar dan memiliki analisa SWOT yang solid agar berhasil. Bahkan bisnis besar seperti carrefoure pun yang memakan banyak tempat secara fisik masih memerlukan promosi untuk menarik pembeli. Dan setiap kali ada barang bagus, mereka pun menggunakan spanduk-spanduk besar yang ditaruh di jalan-jalan. Dalam suatu perusahaan bidang pemasaran-lah yang harus bertanggung jawab dalam mengomandani visi dan misi mengapa harus membangun situs korporat dan bagaimana strategi pemasaran dan promosinya.Karena itu di era sekarang ini, orang-orang bisnis dan pemasaran harus mengetahui ruang lingkup strategi pemasaran internet (emarketing). Akan tetapi, banyak dari prinsip, teknik, dan taktik dari eMarketing berakar dari strategi pemasaran tradisional namun dengan implementasi yg berbeda. Di samping itu bertambahnya dimensi baru ini yang telah menyatu ke dalam khususnya online business landscape, itu adalah pemasaran pesan-pesan iklan melalui Internet classified, promosi berbasis testimonial di situs Web, pemasaran melalui situs pencari, pemasaran dan pembelian berbasis pay per click, viral marketing, affiliate marketing, URL marketing, email marketing, online press releases, dsb. Dengan demikian, seharusnya emarketing perlu dimasukkan ke dalam bagian dari Marketing Mix dari setiap perusahaan. Karena itu para professional pemasaran tradisional perlu mendapatkan pelatihan tambahan untuk bisa memenuhi dan mengerti kebutuhan dari kastemer.com sehingga mampu menjadi e-marketer yang cakap. Anda pun bisa mengakses dan meningkatkan wawasan tentang dunia emarketing dengan sering-sering mengunjungi URL situs web berikut ini http://ww.bjoconsulting.com/ di situ terdapat banyak arsip yang membahas dunia pemasaran elektronik, internet dan Mobile Marketing.
Dilihat dari pembahasan tentang pemasaran online dapat dijelaskan beberapa kategori, yaitu sebagai berikut :
Pemasaran dgn menggunakan email
Mengembangkan jurus pemasaran referral yg dikenal juga sbg viral marketing yang merupakan fondasi dari network marketing
Pemasaran dan promosi dengan memanfaatkan situs pencari
Konsep link marketing
Membangun jaringan pemasaran berbasis afiliasi.
Pemasaran dgn menggunakan email
Mengembangkan jurus pemasaran referral yg dikenal juga sbg viral marketing yang merupakan fondasi dari network marketing
Pemasaran dan promosi dengan memanfaatkan situs pencari
Konsep link marketing
Membangun jaringan pemasaran berbasis afiliasi.
KEPUSTAKAAN
Budi Rahardjo; 2000; Beberapa Pemikiran Tentang E-Commerce; PT Insan Komunikasi; Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama; Bandung; budi@insan.co.id
Bob Julius Onggo; 2003; "E Commerce tanpa EMarketing - Mungkinkah?"; InfoKomputer & Bisnis Komputer, Majalah Warta Ekonomi dan Majalah Profesi;http://www.bjoconsulting.com/)
Debora; 2004; Sistem Perdagangan Eletronik E-Commerce; www.blogspot.com
Deris Setiawan; 2002; E-Commerce; [ E-commerce_deris.PDF ]; www.corbis.com
Dian Andriana; Analisis dan Perancangan Prototipe Aplikasi E-Commerce; Pusat Peneltian Informatika; www.google.com
PT. Myindo Cyber Media; 2007; Electronic Commerce (E-Commerce); halo@myindo.co.id.
Purwoko; Potret Kesiapan IIIndonesia dalam Menyingkapi E-commerce Sebagai Peluang Bisnis Abad 21; Sumber Kajian Ekonomi dan Keuangan; www.fiskal.depkue.go.id/kajian/.
TRACKBACK; e-Commerce: Analisa dan Prospek (2/3);
http://www.typepad.com/t/trackback/3302700; Nov.12.2003
Wayan Putera Asnawa; 2007; Website, hosting, jualan di internet, Pembuatan website, Bisnis hosting, Adsense, Contoh pelanggan yang jualan di internet; Connecting World Channel 11; www.google.com
Yuniarti, Sari; 2004; Jurnal Keuangan dan perbankan, nomor 2 :Peranan perbankan dalam pemasaran bisnis E-Commerce di Indonesia; Unmer Central Library; jurkeubank@yahoo.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar