Selasa, 15 April 2008

E-commerce In Indonesia


Setelah kita membahas tentang E-commerce secara keseluruhan pada blog sebelumya, sejarah e-commerce, tentang apa E-commerce itu, strukturnya bagaimana, perkembangan dunia e-commerce bagaimana, analisis swotnya, manfaat, keterbatasannya, dan lain-lain. Setelah kita mengetahui E-commerce secara keseluruhan, selanjutnya kita akan membahas perkembangan E-commerce di Indonesia.

Dalam melakukan perdagangan online secara efektif dan efisien pasti akan teringat terhadap E-commerce (Electronic Commerce) di Indonesia, tetapi pada tahun 2007 denyut e-commerce belum mengena pada perusahaan. Namun setidaknya berdasarkan pengamatan secara merata dengan sering melakukan browsing dan mengunjungi website e-commerce Indonesia, maka sangat optimis memasuki tahun 2008 peningkatan aktivitas perdagangan online ini akan sangat terasa pada perusahaan-perusahaan di Indonesia, termasuk pada umumnya. Sebaiknya kita mulai sekarang untuk menjalankan bisnis melalui situs internet, kita harus yakin bahwa dunia e-commerce di Indonesia akan semakin dan terus semarak, dan juga jangan menyesal baru bangun tersadar ketika saat itu perdagangan online Indonesia sudah betul-betul menjadi ‘budaya’. Situs e-commerce di Indonesia umumnya berupa perusahaan perantara (infomediary) yang menghubungkan pemasok atau penyedia produk dengan pembeli melalui Internet. Situs perdagangan elektronik business to consumer di Indonesia umumnya bukan fully e-commerce melainkan perantara yaitu mengambil produk dari pelanggan dan menjualnya di Internet. Adapun tiga faktor penting dalam perdagangan elektronik yaitu aliran uang, aliran informasi dan aliran barang. Jadi bisnis infomediary mengupayakan tiga aliran tersebut terjadi sesuai kesepakatan dan janji yang diinformasikan. Dengan strategi utama dalam e-commerce adalah lebih cepat dalam menyajikan informasi unik yang tidak ada pada pesaing dan lebih baik dalam memberikan layanan. ( Info Iptek Ristek : E-commerce Baru Sebagai Perantara ). Jadi dapat disimpulkan bahwa peluang untuk melakukan transaksi melalui online di Indonesia sangat berpeluang, yaitu meliputi :
Pasar Indonesia yang besar
a) Jumlah penduduk Indonesia yang besar
b) Masih banyak yang belum terjangkau oleh Internet ( jumlah pengguna Internet masih sekitar 5 juta orang )
c) Market belum saturasi
d) Rentang fisik yang lebar merupakan potensi e-commerce

Jenis layanan khas Indonesia yang hanya dimengerti oleh orang Indonesia
a) Orang Indonesia gemar berbicara (tapi kurang suka menulis / dokumentasi)
b) Contoh layanan khas Indonesia
v Wartel & Warnet
v SMS
v Berganti-ganti handphone (lifestyle?)
v Games, kuis
c) Peluang bisnis di Indonesia
v SMS-based applications
v nonton TV dengan chatting
v Games, kuis


Mungkin saja kita bisa melihat Fenomena weblog atau blog, menjamurnya warnet dan bermunculannya ISP-ISP baik yang berskala besar maupun kecil ikut mendorong terbentuknya aktivitas perdagangan online ini. Blog dengan sifatnya yang ringan dan tidak formal akan menciptakan komunitas-komunitas unik, yang tidak menutup kemungkinan akan tercipta penawaran-penawaran sesuatu (barang/jasa) yang bisa diperjualbelikan. Warnet sebagai ujung tombak untuk memasyarakatkan dunia internet disisi end user, juga harus diakui membawa peran itu. Dengan biaya koneksi internet yang relatif masih mahal di Indonesia, warnet bisa jadi merupakan solusi termurah untuk seseorang bisa melakukan kegiatan online.
Demikian halnya dengan ISP (Internet Service Provider). Semakin banyak bermunculan ISP, maka dengan sendirinya akan terjadi ‘perang tarif’ yang lambat laun biaya koneksi juga kemungkinan akan semakin murah. Kalau seseorang masih belum mampu memasang koneksi internet dirumahnya, maka kantor adalah alternatif kedua. Hanya sangat disarankan agar menggunakan fasilitas kantor di internet untuk sesuatu yang office related saja.
( Bali Omeng Blog » Blog Archive » E-commerce di Indonesia.htm ).


Salah seorang pakar internet Indonesia, Budi Raharjo, menilai bahwa Indonesia memiliki potensi dan prospek yang cukup menjanjikan untuk pengembangan ecommerce. Tetapi ada berbagai kendala yang dihadapi dalam pengembangan e-commerce ini seperti keterbatasan infrastruktur, jaminan keamanantransaksi (munculnya pelaku cyberfraud, stock exchange fraud, bankingfraud, hak atas kekayaan intelektual, akses ilegal ke system informasi (hacking)perusakan web site sampai dengan pencurian data), kurangnya sumber daya manusia bisa diupayakan sekaligus dengan upaya pengembangan pranata e-commerce, belum adanya UU bidang teknologi informasi karena banyak pelaku usaha enggan melakukan transaksi dan pembayaran secara elektronik, dan juga kurangnya perlindungan hak-hak konsumen dalam E-commerce. Undang-undang Perlindungan Konsumen yang berlaku sejak tahun 2000 memang telah mengatur hak dan kewajiban bagi produsen dan konsumen, namun kurang tepat untuk diterapkan dalam e-commerce. Karakteristik yang berbeda dalam sistem perdagangan melalui internet tidak cukup tercover dalam UUPK tersebut. Untuk itu perlu dibuat peraturan hukum mengenai cyberlaw termasuk didalamnya tentang e-commerce agar hak-hak konsumen sebagai pengguna internet dapat terjamin, khususnya pelaku transaksi. Jadi hambatan yang diperoleh dari perkembangan E-commerce di Indonesia, yaitu:


v Internet bust! Hancurnya bisnis Internet
v Infrastruktur telekomunikasi yang masih terbatas dan mahal
v Delivery channel
v Kultur dan Kepercayaan (trust)
v Munculnya jenis kejahatan baru
http://torz.wordpress.com/2007/08/12/perlindungan-konsumen-dalam-e-commerce/#comment-3




Infrastruktur E-commerce di Indonesia
Berikut ini adalah evaluasi dari infrastruktur E-Commerce yang ada di Indonesia. National E-Commerce center Di Indonesia saat ini belum ada suatu pusat e Commerce yang bersifat nasional. Adanya pusat E-Commerce dapat digunakan sebagai sumber referensi atau acuan bagi pelaku dan end user dari E-Commerce dan juga tempat untuk mengembangkan penelitian. Public Key Infrastructure Saat ini belum banyak infrastruktur yang siap digunakan untuk eCommerce. Sebagaicontoh, pada saat report ini ditulis, public key server yang sudah dapat digunakan olehumum yang berada di Indonesia dan sifatnya masih riset dan belum fully production.Tentu saja pemakai bisa menggunakan public key server yang berada di luar negeri (seperti yang berada di MIT atau Verisign). Akan tetapipenggunaan key server di luar negeri untuk transaksi di dalam negeri menjadi aneh dan membebani link dari Indonesia ke luar negeri yang sudah saturasi. Government agencies Pemerintah harus siap agar eCommerce dapat berjalan. Beberapa departemen, lembaga, dan badan yang harus siap antara lain:

1. Pabean (customs). Kelihatannya sudah ada usaha untuk menggunakan EDI.

2. Departemen Keuangan
3. Biro Pusat Statistik

Mengimplementasikan Electronic Commerce di Indonesia
Implementasi e-commerce secara efektif adalah mentransformasikan paradigma perdagangan fisik ke perdaganga virtual, yang memangkas middle man dan lebih menekankan kepada nilai kolaborasi melalui networking antara supplier, retailler, konsumen, bank, transportasi, asuransi, dan pihak terkait lainnya (Utoyo, 1999: 5). Penggunaan media elektronik mengundang perubahan pada sistem yang sudah lama kita gunakan. Beberapa topik yang membutuhkan pembahasan yang lebih mendalam antara lain, Sumber Daya Manusia nampaknya masalah sumber daya manusia yang menguasai bidang eCommerce ini masih minim di Indonesia. Jangankan di Indonesia, di luar negeri pun hal ini masih menjadi masalah yang cukup serius. Untuk itu perlu digalang usaha-usaha untuk mendapatkan SDM baru dan meningkatkan kualitas SDM yang sudah ada sehingga kita mampu bersaing di dunia global. Salah satu kendala di Indonesia adalah masalah ketersediaan informasi, seperti tersedianya buku-buku referensi, journal, majalah yang membahas masalah eCommerce. Kalaupun ada, harganya di luar jangkauan. Salah satu cara yang ditempuh penulis adalah membuat buku dalam bahasa Indonesia, sepertimisalnya. Adanya usaha untuk memperbanyak dan meningkatkan SDM dalam bentuk pendidikan.


Usaha untuk memperkecil ketinggalan dan meningkatkan kemampuan di bidang eCommerce perlu medapat dukungan dari semua pihak (pemerintah, pelaku, bisnis, dan pengguna ). ( Blog pada WordPress.com. Theme: Black Letterhead by Ulysses Ronquillo )

Dalam hal mengimplementasikan E-commerce di Indonesia, Sistem informasi Pemetaan juga memberikan informasi pelaksanaan pemetaan penggunaan e-Commerce ini adalah untuk mengetahuai sampai seberapa jauh penggunaan e-Commerce di Indonesia oleh perusahaan-perusahaan di indonesia sebagai media transaksi bisnisnya. Diharapkan dari pemetaan ini, dapat menjadi acuan kementrian komunikasi dan informasi dalam membuat perencanaan dan perumusan dibidang e-Commerce. Untuk itu partisipasi masyarakat sangat di harapkan untuk melengkapi data-data .Sehingga melalui pemetaan ini anda dapat mencari perusahaan-perusahaan di beberapa kota di Indonesia. Kami akan berterima kasih, apabila anda dapat menambah data kami (melalui registrasi). ( Pemetaan e-commerce.htm )



Perkembangan E-commerce pada Perusahaan Jasa Asuransi di Indonesia
Menjamurnya e-Commerce di Indonesia memberi sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi. Seiring itu pula bisnis melalui cara seperti e-Commerce akan memberi budaya baru bagi masyarakat Indonesia. Adapun perkembangan E-commerce pada perusahaan jasa asuransi, salah satunya kesiapan Asuransi Jasindo.
Dalam rangka memperluas pemasaran sekaligus untuk go international, sudah selayaknya Asuransi Jasindo mulai merintis penjualan polis secara e-Commerce. Upaya ini sejalan dengan rencana kita dalam meningkatkan portofolio bisnis, khususnya bisnis ritel. Penjualan secara e-Commerce bisa menjadikan alternatif dalam memenuhi terget nasabah perseorangan. Selain itu fasilitas e-Commerce dapat juga dilakukan secara kerjasama dengan pihak-pihak terkait seperti biro perjalanan, multifinance, leasing, dealer, dan developer. Ada beberapa hal yang perlu disiapkan oleh Asuransi Jasindo dalam penjualan secara e-Commerce. Pertama, menyiapkan polis yang disertai dengan term dan condition yang cocok untuk dijual secara e-Commerce. Misalnya, menjual produk yang bersifat simply risk, antara lain, asuransi rumah tinggal dan kendaraan bermotor perorangan. Langkah yang tidak kalah penting adalah menyiapkan SDM. Tenaga ahli tersebut akan bertanggungjawab atas penjualan dan segala transaksi asuransi melalui e-Commerce. Jika perlu e-Commerce dibangun atas kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait, seperti bank dan penerbit kartu kredit. Nantinya pembayaran premi dan klaim, tinggal klik, secara online akses ke Asuransi Jasindo e-Commerce.
( PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) : Zulkifli Saad - Menuju Asuransi e-Commerce )

HAMBATAN E-COMMERCE di INDONESIA


Pelaku cyberfraud (kejahatan kartu kredit melalui Internet di Indonesia)


Perkembangan E commerce di Indonesia mendapatkan suatu permasalahan pada pertengahan 2002, yaitu sebuah perusahaan e-sekuriti ClearCommerce (ClearCommerce.com) yang berbasis di Texas bahwa Indonesia berada di urutan kedua negara asal pelaku cyberfraud (kejahatan kartu kredit melalui Internet, juga sering disebut dengan istilah "carding") setelah Ukraina, ternyata tidak segera disikapi dengan langkah yang terintegrasi dan komprehensif. Lalu berdasarkan laporan riset 4-bulanan "Internet Security Intelligence Brefing" yang dilansir oleh VeriSign (VeriSign.com) pada awal Februari 2004, posisi Indonesia ternyata menduduki peringkat pertama sebagai negara asal pelaku cyberfraud, dalam kategori "presentase", yaitu berdasarkan jumlah kasus cyberfraud per total keseluruhan transaksi yang berasal dari negara yang bersangkutan. Sehingga, tidak terlalu banyak yang kemudian tahu ataupun mau peduli dengan terkucilnya citra Indonesia di mata komunitas e-commerce global dan hilangnya kesempatan Indonesia merebut kegiatan transaksi e-commerce yang sangat potensial. Padahal kegiatan e-commerce di internasional sangat potensial bagi Indonesia, bisa dilihat antara business-to-business (B2B) dan business-to-consumer (B2C) dalam e-commerce global, secara spesifik lembaga riset eMarketer menyatakan bahwa porsi B2B sebesar 87% dan B2C sebesar 13%, tetapi Indonesia tidak dapat melakukan kegiatan online tersebut karena kasus cyberfraud tersebut.

VeriSign sendiri adalah sebuah perusahaan publik bidang teknologi informasi berpusat di California, yang bertugas mengurusi domain .com dan .net serta melayani infrastruktur e-sekuriti di lebih dari 400 ribu situs Internet. VeriSign sebelum melansir "Internet Security Intelligence Brefing, menyatakan telah melakukan riset atas lebih dari 54,5 juta transaksi di sejumlah toko-toko online, sepanjang penghujung tahun 2003 lalu. Data yang dikumpulkan oleh VeriSign adalah berdasarkan data nomor Internet Protocol (IP) yang digunakan dalam setiap transaksi. Seperti diketahui, setiap pengakses Internet akan memiliki memiliki identifikasi tersendiri atas setiap nomor IP yang khas di setiap negara.
Memang, dalam laporannya tersebut, VeriSign secara tegas sudah menyatakan bahwa ada kemungkinan bahwa carder (pelaku cyberfraud) menggunakan berbagai fasilitas untuk menyamarkan identitas aslinya, semisal menggunakan fasilitas proxy atau menjebol dan memanfaatkan infrastruktur milik Internet Service Provider (ISP) negara lain. Jadi memang bukan tidak mungkin, dibalik informasi tersebut terdapat fakta lain semisal bisa jadi kasus cyberfraud di negara lain lebih tinggi daripada di Indonesia tetapi para carder-nya lebih mampu untuk menghilangkan jejaknya. Atau bisa juga, carder Indonesia yang terlalu "lugu dan naif" dengan mengumbar nomor IP-nya, atau mungkin pula banyak mesin server di Indonesia, yang tentunya bernomor IP Indonesia pula, yang bisa disusupi dan ditebengi oleh carder luar negeri.

Segala kemungkinan, termasuk melakukan pembelaan dan pembenaran diri, sah-sah saja untuk dikemukakan. Tetapi kemudian mempertanyakan kredibilitas VeriSign ataupun menebak-nebak kepentingan di balik hasil riset mereka, tentu hanya akan berujung pada perdebatan yang tidak perlu. Termasuk meragukan validitas data dan rincian metode penelitiannya, hanya akan membawa kita terjebak pada pergumulan metodologi belaka. Yang jelas, hasil riset tersebut kini telah menjadi pemberitaan dan topik diskusi yang cukup hangat di beberapa media massa, baik di dalam maupun luar negeri.

Hasil riset tersebut juga mengentalkan kesan bahwa Indonesia tidak berbuat banyak untuk melakukan perubahan sepanjang 2002 hingga 2003 lalu, ketika posisinya "baru" pada urutan kedua setelah Ukraina. Padahal, saat itu citra Internet Indonesia sudah "digebuki" ramai-ramai oleh media massa luar negeri semisal majalah Time dan Business Week, yang turut mengutip hasil riset ClearCommerce pada saat itu. Tak cukup hanya itu, hingga saat ini nyaris semua para pengguna situs lelang kenamaan eBay.com sangat "takut" apabila bertransaksi dengan seseorang yang meminta pengiriman barangnya ditujukan ke suatu alamat di Indonesia. Bagi mereka, alamat di Indonesia sudah masuk dalam catatan black-list mereka.

Hal tersebut bisa jadi lantaran ada faktor pengaruh-mempengaruhi antara eBay.com dengan PayPal (PayPal.com). PayPal adalah sebuah perusahaan penyedia layanan transaksi sistem pembayaran kartu kredit online kenamaan, yang juga digunakan dalam sistem pembayaran di situs eBay.com tersebut. Layanan PayPal ini telah dimanfaatkan oleh lebih dari 42 ribu merchant online, dan menerima transaksi berbagai jenis kartu kredit utama dari 44 negara di dunia. Indonesia, adalah termasuk salah satu negara yang tidak masuk dalam daftar "approved countries".

Bahkan PayPal telah menegaskan bahwa pengiriman uang ke suatu negara yang tidak masuk dalam kategori "approved countries", dianggap sebagai suatu pelanggaran dan PayPal akan membatalkan account pelanggan yang melakukan hal tersebut. Melihat pada kondisi yang "memalukan" di atas, maka ada baiknya saat ini juga kita segera mencari tahu duduk permasalahannya dan kemudian memfokuskan segenap aktifitas kita pada pemulihan nama baik Indonesia di mata komunitas e-commerce global. Sebab, berperilaku dan berbisnis di dunia Internet, landasan utamanya adalah adanya kepercayaan (trust) antar para pelakunya.

Minimnya pihak internasional yang mau melayani transaksi kartu kredit online (payment gateway) bagi pemilik merchant ataupun consumer dari Indonesia, tentu akan semakin mengucilkan Indonesia. Apalagi berbagai payment gateway lokal pada bertumbangan, lantaran pihak bank di Indonesia yang menjadi mitranya enggan meneruskan kerjasama. Apalagi alasannya, kalau bukan karena tingginya tingkat resiko yang mereka hadapi lantaran cyberfraud, tidak sebanding dengan keuntungan yang mereka dapatkan. ( Penulis adalah Koordinator ICT Watch. Dapat dihubungi melalui e-mail donnybu@ictwatch.com. Tulisan ini pernah dimuat oleh majalah Warta Ekonomi, edisi No.15, tahun XVI, 28 Juli 2004 ).




Kurangnya Undang-Undang bidang teknologi informasi dalam E-commerce di Indonesia
Indonesia kehilangan potensi e-commerce miliaran dolar AS per tahun dengan belum adanya UU bidang teknologi informasi karena banyak pelaku usaha enggan melakukan transaksi dan pembayaran secara elektronik. Teddy Sukardi, ketua umum Federasi Teknologi Informasi Indonesia (FTII), mengatakan pelaku usaha banyak yang tidak mau memanfaatkan e-commerce secara luas karena risikonya sangat tinggi akibat belum adanya cyber law. Dengan belum adanya UU bidang teknologi informasi maka kekuatan hukum akan menjadi lemah jika terjadi penyalahgunaan, padahal biaya yang dikeluarkan untuk transaksi e-commerce tergolong besar. Sebetulnya e-commerce di Indonesia sudah berjalan, tapi masih terbatas pada skala kecil dan pelaku usaha belum berani memperluas cakupannya ke transaksi dan pembayaran elektronik. Secara teknis pelaku bisnis di Indonesia sebenarnya sudah siap menjalankan e-commerce secara luas, tapi bagaimana pun UU bidang TI yang mengatur masalah e-commerce tetap diperlukan terutama dikaitkan dengan keamanan transaksi online dan juga kepercayaan mitra bisnis global juga lebih tinggi jika satu negara telah memiliki cyber law sehingga dapat mendorong pertumbuhan industri dalam negeri. Dari sisi penegakan hukumnya sendiri akan lebih mudah jika ada peraturan perundangannya. Selama ini kalau ada sengketa menyangkut pemanfaatan TI sulit diproses secara hukum karena landasan hukumnya tidak ada.
Akibat belum adanya UU bidang teknologi informasi, maka bila dilihat dari nilai transaksi barang dan jasa di Indonesia maka potensi kehilangan pendapatan dari e-commerce bisa mencapai miliaran US$ per tahun, kurang adanya perluasan pasar dan penyerapan tenaga kerja. Sementara itu, naskah Rancangan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (RUU ITE) yang telah disetujui tiga menteri terkait sudah disampaikan ke Setneg yang selanjutnya tinggal menunggu amanat presiden sebagai pengantar untuk pembahasan di DPR. ( Penta Soft, Bisnis Indonesia : Alex Siagian; 2004; Undang-Undang bidang teknologi informasi ).

Sistem Online Shopping Bhinneka.com & Fastncheap.com

Bhinneka.com
Aplikasi e-commerce antara organisasi-organisasi bisnis sering disebut dengan sistem interorganisasi atau IOS atau B2B (business to business). Dengan sistem interorganisasi ini, memungkinkan suatu perusahaan untuk lebih efesien dan efektif melakukan kegiatan bisnis dengan supplier atau dengan langganan, dealer dan distributor. Aplikasi e-commerce antara organisasi bisnis dengan pelanggan akhir yang paling sering dibicarakan akhir-akhir ini adalah e-commerce menggunakan jasa internet melalui jaringan world wide web (WWW). Aplikasi ini sering disebut dengan istilah B2C (business to customer). Dengan menggunakan internet, maka memungkinkan suatu perusahaan untuk menjangkau sampai ke pelanggan akhirnya di manapun, siapapun dan kapanpun.

Salah satu perusahaan yang menjalankan B2C (business to customer) adalah Bhinneka.com, dimana salah satu perusahaan yang metode pembayarannya pay on the spot yang menjadi carafavorit bagi beberapa penggemar belanja online yang tidak ingin direpotkan dengan keluar rumah. Tetapi bagi kebanyakan masyarakat, belanja online mungkin masih dianggap berbahaya, mereka lebih memilih belanja secara konvensional, memilih menyempatkan diri untuk berjalan melihat-lihat. Memang belanja secara online sangat berbeda dengan berbelanja secara konvensional. Jika secara konvensional, pembeli dan penjual saling bertatap muka, adanya bergaining yang dilakukan oleh calon pembeli setelah melihat barang yang akan dibeli dan sampai terjadi kesepakatan pembelian.
Adapun manfaat Bhinneka.com yang diberikan bagi pelanggan korporasi dan pemerintahan :
  • Account Manager yang khusus dan professional membantu perusahaan Anda dalam berbelanja produk IT
  • Support integrated data pembelian dan perbaikan, seluruh data transaksi, services perusahaan anda akan tercatat dalam sistem yang terpusat untuk memudahkan dalam inventarisasi, klaim garansi maupun sejarah perbaikan atas unit tersebut.
  • Corporate Total Solution, dengan Pre Sales Engineer yang kompeten dan ber-sertifikat, untuk memberikan solusi IT baik software, hardware, dan networking menyeluruh untuk perusahaan anda.
  • Penawaran harga khusus untuk produk-produk korporat seperti Software License, Server, Desktop PC, Notebook, Projector, Laserjet Printer, dan Networking Product untuk pembelian dalam jumlah tertentu.
  • Tempo pembayaran bagi perusahaan yang memenuhi persyaratan.
  • Penawaran dan syarat-syarat tender dan dokumen khusus untuk dipenuhi
  • Program khusus bagi perusahaan yang membutuhkan B2B Transaction

Jasa Solusi yang kami tawarkan:
· Konsultasi dan desain dan pemasangan infrastruktur networking
· Jasa perawatan komputer dan jaringan
· Sewa komputer, server dan alat lainnya
· Software Asset Management
· Desktop development service
· Licencing Solution
· B2B online transaction
corporate@bhinneka.com


Jadi Bhinneka.com merupakan salah satu tempat belanja omline yamg memberikan beberapa keuntungan, yaitu :
-Peranan e-commerce dalam usaha system online shopping yang efektif dan efesian.
-Pelayanan yang diberikan oleh Corporate Salae Bhinneka.com sangat cepat dan memuaskan, juga tersedia produk computer yang terbaik.
-Sistem pembayarannya sangat mudah, tidak perlu mengirimkan fax bukti transfer.


FastNcheap.com


Adapun salah satu situs yang menyediakan layanan berbelanja secara online yang menjalankan B2C ( business to consumer ) adalah FastnCheap, salah satu situs (dari sekian banyak) belanja semi online yang dapat melakukan pembeliannya scara tunai atau kredit. Suatu proses pembeliannya, pembeli setelah memilih produk yang diinginkan harus melalukan transfer seharga barang yang dibeli. Kemudian, barang akan segera dikirimkan setelah bukti transfer diterima mereka melalui facsimile. Produk yang dijual oleh fastncheap adalah komputer, dan segala aksesoriesnya, sampai refurbished komputer. Produk yang ditawarkan juga sangat banyak macamnya, mulai dari PC terbaru sampai aneka kabel-kabel. Sesuai dengan namanya, produk bermutu dijual dengan harga yang cukup murah, dan waktu pengirimannya sangat cepat.


Mekanisme berbelanja online di Fastncheap terbilang mudah. Dengan menggunakan fasilitas shopping card kita bisa melihat barang sesuai kebutuhan. Dalam shopping card, biasanya tercantum pula formulir yang dibuat secara kombinasi CGI, data base dan HTML. Maka setelah selesai memilih barang, pembeli dapat menyelesaikan pembayaran melalui form transaksi.


Salah satu yang juga menyenangkan di FastnCheap adalah, adanya fasilitas kredit. Akan tetapi, untuk sementara, fasilitas ini hanya bisa dinikmati oleh konsumen yang brdomisili di Pulau Jawa dan sekitarnya. Adapun suatu kesimpulan dari Fastncheap.com dilihat dari segi keuntungannya, bila melakukan belanja melalui sistem online, yaitu :
1. Sistem online shopping yang bagus
2. Pelayanan pafa konsumen sangat memuasakan
3. Konfirmasi pembayaran yang mudah ( tidak perlu mengirimkan fax bukti transfer )
4. Kadang tidak dikonfirmasi pun pihak fastncheap sudah mengetahui bahwa pembayaran telah ditransfer (Aktif)
5. Mudah ditelpon, tidak menghabiskan pulsa telepon.





Senin, 14 April 2008

ARTICLE’S AMAZON.COM



Menurut saya kini semakin banyak orang yang menggunakan komputer dan Internet untuk berbelanja. Aneka Info kali ini akan menengok bagaimana komputer dan Internet mengubah cara orang membeli berbagai macam barang dewasa ini. Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang usaha menjual suatu produk lewat internet adalah Amazon.com. Dulu perusahaan Amazon.com hanya menjual produk buku saja dengan membelinya sangat mudah dan efisien, dengan cara menggunakan komputer untuk menghubungi websitenya supaya mendapat informasi tentang bermacam-macam buku, lalu kita menemukan buku yang diinginkan, kita memesannya dan mengetikkan nomer kartu kredit kita untuk membayarnya. Karyawan perusahaan Amazon kemudian mengemas buku pesanan kita dan memposkannya keesokan hari. Dewasa ini, Amazon dot com menjual buku kepada jutaan orang di lebih dari 220 negara. Amazon merupakan salah satu perusahaan paling sukses di Internet. Kini, Amazon tidak hanya menjual buku, melainkan juga mainan, musik, games dan peralatan elektronik, bahkan komputer.

Para pakar bisnis mengatakan membeli produk melalui Internet kini semakin populer. Mereka menambahkan bahwa belanja di Internet meningkat 36 persen dalam setahun terakhir ini. Para pakar itu mengatakan orang membelanjakan hampir 10 ribu juta dolar untuk membeli produk di Internet dalam semasa 9 bulan pertama tahun ini.

Menurut saya bisnis Amazon yang kini paling cepat berkembang dan paling menguntungkan adalah penggunaan gudang-gudangnya, dan kadang kala keseluruhan armadanya, untuk menjalankan bisnis e-commerce peritel lainnya, seperti toys “R” Us, dan Target, Amazon juga menghabiskan banyak uang untuk pengembangan sofware

Menurut saya perusahaan Amazon sudah menggunakan teknologi informasi secara maksimal didalam segala bidang, bahkan dengan bantuan teknologi tersebut perusahaan Amazon ini dapat berkembang secara pesat. Tidak hanya itu, Amazon dapat memadukan antara teknologi informasi dan sistem ekonomi dengan baik, seperti dalam penggunaaan softwarenya yang dikonvensikan ke sistem operasi bebas linux, yang mengakibatkan menurunnya biaya untuk pengembangan software. Para pegawai yang dipekerjakannya pun oang-orang yang sudah terpilih, sehingga penggunaan teknologi informasi dapat bekerja secara optimal, yang paling penting keyakinan bahwa teknologi informasi tersebut sangat penting.

Jumat, 11 April 2008

What is EbAY.com ?



eBay adalah sebuah situs web lelang online, di mana orang-orang dari seluruh dunia dapat membeli dan menjual berbagai barang dan jasa.

Menurut saya kesuksesan e-bay ini menjadi inspirasi bagi banyak perusahaan lelang lainnya yang menyebar keseluruh dunia, yang juga menyediakan wadah pelelangan bagi setiap orang di Indonesia untuk melakukan usaha sendiri, menjual barang bekasnya, maupun membeli barang-barang dengan harga murah, ataupun yang sulit dicari. Barang-barang yang disediakan berupa kebutuhan pokok, barang mewah, dan barang sekunder.
Ide daripada eBay ini merupakan salah satu contoh dari fenomena "Long Tail" yang dipaparkan oleh Chris Andersen lewat bukunya yang berjudul sama "The Long Tail", dimana pasar ideal akan tercipta dimana keragaman barang yang dijual akan semakin banyak, sementara jumlahnya semakin sedikit.



Bila kita ingin mendapat penghasilan di rumah saja kita dapat menggunakan perusahaan Ebay dengan sangat memuaskan, tentu saja lewat jaringan internet, dengan mendaftar terlbih dahulu. Sebulan dapat dilakukan dengan mudah dan dapat menghasilkan keuntungan yang memuaskan. Juga kita dapat melakukan transaksi pembelian dengan efektif dan efesien.Tetapi sangat membahayakan dalam melakukan transaksi pembelian, dalam hal kartu kredit jadi kita tidak berhati-hati seseorang akan mencoba menghabiskan uang Anda!!Jadi harus menyimpan IP anda dengan benar!


Selamat Mencoba Usaha di EbAYwww.eBaY.com

Rabu, 02 April 2008

Electronic Commerce (E-Commerce)


Dalam perkembangan teknologi (tele) komunikasi dan komunikasi dekade ini teknologi sangat diperlukan. Teknologi merupakan suatu sarana untuk memerikan keuntungan dan kepentingan dalam hal perdagangan melalui jaringan internet. Pada perusahaan untuk memperoleh informasi tentang peningkatan kualitas pelayanan jasa maupun produk, juga dalam hal pemasaran, persaingan, dan untuk memenuhi kebutuhan konsumen juga memerlukan teknologi informasi. Dalam persaingan yang semakin kompetitif, sumberdaya manusia yang kompeten, proaktif dan profesional akan menjadi faktor pendukung guna pengembangan perusahaan. Sehingga dari keseluruhan strategi yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk memajukan usahanya di dunia sangat membutuhkan teknologi informasi untuk ikut serta dalam perdagangan melalui jaringan elektronik, yang disebut E-commerce. E-commerce merupakan salah jalur bagi perusahaan untuk melakukan kegiatan bisnis yang dijalankan (misalnya transaksi bisnis) secara elektronik melalui suatu jaringan (biasanya internet) dan komputer atau kegiatan jual - beli barang atau jasa (atau mentransfer uang) melalui jalur komunikasi digital. Banyak sekali keuntungannya maupun resiko yang dihadapi, juga ada beberapa jenis e-commerce.


Pengimplementasikan e-commerce juga tersedia suatu integrasi rantai nilai dari infrasukturnya yang terdiri dari tiga lapis, yaitu Pertama, infrakstruktur system distribusi, Kedua infrasuktruktur system informasi, dan Ketiga infrakstruktur system informasi. Dalam mengimplementasikan e-commerce sangat sulit dikarenakan banyak sekali factor yang terkait dan teknologi yang harus dikuasai. Dari serangkaian uraian di atas saya akan membahas tentang E-commerce secara mendalam untuk lebih mengetahui peran teknologi informasi.
Sejarah perkembangan
Istilah "perdagangan elektronik" telah berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti penggunaan
EDI untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik.
Kemudian dia berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunya istilah yang lebih tepat "perdagangan web" — pembelian barang dan jasa melalui
World Wide Web melalui server aman (HTTPS), protokol server khusus yang menggunakan enkripsi untuk merahasiakan data penting pelanggan.
Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.

A. Pengertian dari E-commerce


 Satu set dinamis teknologi, aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik.
 Kegiatan bisnis yang dijalankan (misalnya transaksi bisnis) secara elektronik melalui suatu jaringan (biasanya internet) dan komputer atau kegiatan jual - beli barang atau jasa (atau mentransfer uang) melalui jalur komunikasi digital.
 Suatu cara bisnis modern yang ditujukan kepada kebutuhan organisasi, produsen, dan konsumen untuk memotong biaya, yang pada saat bersamaan juga memperbaiki kualitas produk dan jasa serta meningkatkan kecepatan dalam penyampaian pelayanan. Selain alasan pemotongan biaya, juga ada alasan-alasan lain mengapa suatu E-Commerce perlu dilakukan:1) E-Commerce bisa menjadi suatu sarana yang efektif untuk melakukan pemasaran, penawaran, dan penjualan ke berbagai negara dengan biaya yang murah. 2) Hemat waktu dan tenaga, karena bisnis semacam ini siap melayani selama 365 hari, 24 jam non-stop, dari pemilihan, pemesanan, penentuan pengiriman sampai pembayaran pembelian produk-produk tersebut. 3) Hemat biaya karena harganya bisa ditekan lebih rendah dari produk biasa (bukan on-line product), termasuk ongkos pengiriman, bebas biaya transportasi dan parkir. 4) bersifat informatif dan interaktif, dimana pengguna internet bisa memperoleh informasi tentang produk-produk tersebut dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sekitar produk tersebut. 5) Cara pembayaran yang mudah dan aman yaitu dengan kartu kredit. (Djalil, 1999).


 Sistem pemasaran secara atau dengan media electronic yang mencakup distribusi, penjualan, pembelian, marketing dan service dari sebuah produk yang dilakukan dalam sebuah system elektronika seperti Internet atau bentuk jaringan computer yang lain.


 E-commerce merupakan suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get and deliver“. E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan) .


B. Tujuan dari Aplikasi E-commerce


1. Orang yang ingin membeli barang atau transaksi lewat internet hanya membutuhkan akses internet dan interface-nya menggunakan web browser
2. Menjadikan portal e-commerce / e-shop tidak sekedar portal belanja, tapi menjadi tempat berkumpulnya komunitas dengan membangun basis komunitas, membangun konsep pasar bukan sekedar tempat jual beli dan sebagai pusat informasi (release, product review, konsultasi, etc)
3. Pengelolaan yang berorientasi pada pelayanan, kombinasi konsepsi pelayanan konvensional dan virtual : Responsif (respon yang cepat dan ramah), Dinamis, Informatif dan komunikatif
4. Informasi yang up to date, komunikasi multi-arah yang dinamis
5. Model pembayaran : kartu kredit atau transfer.


Adapun manfaat dari E-commerce dalam suatu perusahaan, yaitu sebagai berikut :
 Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, sebelum, selama, dan sesudah penjualan.
 Meningkatkan hubungan dengan pemasok dan lembaga keuangan.
 Meningkatkan pengembailan keuntungan pada pemegang saham, investor dan pemilik perusahaan
 Revenue stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan, yang tidak bias ditemui di system transaksi traditional.
 Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar)
 Menurunkan biaya operasional (operating cost)
 Melebarkan jangkauan (global reach)
 Meningkatkan customer loyality, supplier management, dan value chain.


Selain tujuan dan keuntungan yang direncanakan dan yang ingin dicapai adapun keterbatasan dan resiko yang diperoleh dalam E-commerce, yaitu :

 Keterbatasan E-commerce :
• Kerusakan bisnis internet
• Infrastruktur telekomunikasi yang masih terbatas dan mahal atau biaya tinggi
• Delivery channel masih belum menguasai secara utuh dan menyeluruh.
• Kultur dan Kepercayaan (trust) yang masih kurang
• Kurangnya keamanan atau munculnya jenis kejahatan baru

 Resiko E-commerce :
• Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan.
• Pencurian informasi yang berharga.
• Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan.
• Pengguanaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak.
• Kehilangan kpercayaan dari para konsumen.
• Kerugian-kerugian tidak terduga.

Dalam suatu E-commerce ada beberapa jenis yang dapat dijalankan, yaitu :
1. Business to Business ( B2B )
• Penjualan produk atau jasa yang melibatkan beberapa perusahaan dan dilakukan dengan system otomasi yang biasanya menggunakan mekanisme Electronic Data Interchange (EDI)
• Trading partners yang sudah saling mengetahui dan diantara mereka sudahterjalin hubungan yang sudah berlangsung cukup lama.
• Pertukaran data (data exchange) dialakukan secara berulang-ulang dan berkala dengan format data yang telah disepakati.
• Kebanyakan transaksi berlangsung secara langsung antara 2 sistem.
• Model yang umum digunakan adalah peer-to-peer
 Keuntungan B2B :
 Jika dikerjakan dengan benar, dapat menghemat biaya.
 Meningkatkan pendapatan.
 Mempercepat pengiriman
 Mengurangi biaya administrasi.
 Meningkatkan pelayanan pada pelanggan.


2. Business to Consumer ( B2C )
• Servis yang dilekukan bersifat umum, sehingga mekanismenya dapat dilakukan oleh orang banyak.
• Servis dilakukan berdasarkan permohonan (demand), jadi melibatkan interaksi dan transaksi antara sebuah perusahaan para konsumen.
• Pendekatan client sering digunakan dimana diambil asumsi client menggunakan sistemyang minimal (berbasis Web) dan processing diletakkan disisi server.

3. Consumer to Consumer ( C2C )
• Terkadang disebut person to person
• Model perdagangan yang terjadi antara konsumen dan konsumen melalui internet.

4. Consumer to Business ( C2B )
• Beberapa situs telah berinisiatif untuk mendukung bisnis yang berbasiskan konsumen ke pebisnis.

Dalam menjalankan E-commerce dalam suatu perusahaan membutuhkan suatu servis atau infrastruktur yang akan mendukung pelaksanaan e-commerce. Servis-servisnya adalah sebagai berikut :

Directory Servis, suatu servis yang sistemnya menyediakan informasi tentang pelaku bisnis dan end user, yang biasanya ada suatu standart yang digunakan untuk menyediakan directory servis, yaitu LDAP ( Leightweight Directory Access Protocol ) yang kemudian menimbulkan OpenLDAP.
Infrastruktur Kunci Publik, untuk menjalankan e-commerce dibutuhkan kemanan untuk pelakuk bisnis dan end user.
Certification Authority (CA), sebuah body/entity yang memberikan dan mengelola sertifikat digital yang dibutuhkan dalam suatu transakasi, yang berhubungan dengan Infrastruktur Kunci Publik.
IPSec, suatu servis yang memberikan keamanan media komunikasi, selain menggunakan SSL.
Pretty Good Privacy (PGP), dapat digunakan untuk authentication, encryption, dan digital signature.
Privacy Enhaced Mail (PEM), Suatu standart pengamanan email yang diusulkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF).
Public Key Cryptography Standart
S/MIME, standart dari secure messaging dan tidak terbatas untuk e-mail saja.
Secure Sockets Layer (SSL).


Dalam menjalankan e-commerce dibutuhkan suatu layanan servis, yaitu keamanan (security). Untuk menjamin keamanan perlu adanya kemampuan dalam bidang ini yang dapat diperoleh melalui pemahaman dan penelitian. Ada beberapa bagian dalam keamanan, yaitu :

1. Teknologi Kriptografi, menjelaskan bagaiamana mengamankan data dengan menggunakan enkripsi.

2. One Time Pasword, Penggunaan pasword yang hanya dapat digunakan sekali.

3. Konsultan keamanan, yaitu konsultan, organisasi, dan institusi yang bergerak di bidang keamanan dapat membantu meningkatkan dan menjaga keamanan.

4. Kerangka kerja E-commerce :

# National Information Technology Committee (on E-commerce), komite yang bertangggung jawab untuk memformulasikan Information technology, specifically e-commerce di Indonesia.
# Communication Infrastructure
# EC/EDI Standart / Infrastructure
# Cyberlaw : EC laws, Electronic Security Laws
# Customers&related organizations 5. Kegiatan E-commerce
# Perdagangan on line melalui world wide web, ruang informasi di internet tempat dokumen-dokumen disimpan dan dapat diambil melalui suatu skema alamat yang unik.
# Transaksi bisnis antar perusahaan.
# Internet banking
# TV interaktif # WAP ( Wireless Application Protocol ) Intelijen Bisnsis - Sebelum ikut serta dalam e-commerce, manajer harus mengerti hubungan antara perusahaan dengan elemen-elemen lingkungannya.


- Intelijen bisnis adalah pengumpulan informasi-informasi dari elemen-elemen lingkungan yang secara langsung mempengaruhi perusahaan. - Input dari Intelijen Bisnis dapat berasal dari Website maupun External Database.


ANALISIS SWOT
e-Commerce: Analisa dan Prospek e-Commerce (electronic commerce) kini telah menjadi kelaziman di beberapa belahan dunia. Bagaimana dengan situasi di Indonesia dalam kaitannya dengan eCommerce? Selanjutnya saya akan membahas peringkat serta kondisi ideal yang diperlukan agar e-commerce dapat dilaksanakan dengan baik pula kondisi pendekatan analisis SWOT studi ini merumuskan strategi yang seyogyanya dilakukan oleh pemerintah dan pengusaha Indonesia untuk membangun e-commerce yang handal, dengan melibatkan pengusaha Indonesia sebagai pemeran utama dalam e-commerce di Inonesia. Analisa SWOT


STRENGTHS
1. Kenyamanan membeli via internet
Dari depan komputer di rumah sendiri (hemat waktu & usaha), tidak ada salesman yang mendesak-desak Anda untuk membeli sesuatu yang tidak Anda inginkan, pembayaran mudah, dan lain-lainnya. Dan generasi Yuppies Indonesia masa kini mulai tidak segan-segan lagi untuk memesan barang-barang via Internet.
2. Harga yang Kompetitif
Karena perusahaan-perusahaan eCommerce tidak perlu menanam uang untuk stok dan menyewa showroom dan efisiensi-efisiensi lainnya (cutting the middleman [kasus Dell.com] etc)- dan ditambah dengan semakin banyaknya saingan maka harga barang bisa ditekan.
3. Populasi Indonesia
Indonesia dengan populasi penduduk ratusan juta adalah potensi yang luar biasa besar, jika daya belinya sudah meningkat. Untuk itu perlu diantisipasi sejak jauh-jauh hari, agar ketika yang demikian itu terjadi maka sudah siap untuk menampung animo beli mereka.
4. Infrastruktur Internet
Infrastruktur Internet Indonesia mungkin bukan yang terbaik, namun termasuk cukup merata - terutama berkat Wasantara.Net. Dan di pusat-pusat ekonomi (Jakarta, dan lain-lain) banyak pilihan ISP (Internet Service Provider) dan WarNet (Warung Internet) sehingga mudah untuk mengakses Internet.
5. SDM ynag Sedang Berkembang
Generasi muda Indonesia potensinya cukup menjanjikan. Monitoring di berbagai forum di Internet menunjukkan peningkatan persentasi generasi muda yang ahli dalam hal teknis komputer - yang pada akhirnya dapat dimanfaatkan untuk menunjang sektor eCommerce.


WEAKNESSES
1. Daya Beli
Masih sangat lemah dengan perkecualian untuk sebagian kecil dari masyarakat - karena berbagai manipulasi yang terjadi di orde baru. Economic recovery baru akan terjadi dalam jangka waktu beberapa tahun lagi.
2. Sosialisai credit card
Di Indonesia credit card masih merupakan barang langka dan simbol status. Hal ini tentu sangat berbeda dengan misalnya di Inggris, dimana setiap rekening bank minimal ada debit card-nya. Ini dapat sangat menyulitkan perkembangan eCommerce di Indonesia.
3. Sosialisasi Internet
Internet walaupun perkembangannya sangat pesat di Indonesia, namun masih jauh dari menjadi gaya hidup mayoritas penduduk Indonesia.
4. Pengiriman Barang
Kualitas & Biaya pengiriman barang menjadi kendala. Terutama untuk perusahaan yang ingin melayani customer di luar negeri, biaya pengiriman dapat mencapai U$S 40/kg untuk ke Inggris dengan FedEx - sangat prohibitif.
5. SDM yang Ada
Kualitasnya kadang-kadang masih belum cukup bagus - terbukti dengan berbagai blunder yang terjadi akhir-akhir ini.


OPPORTUNITIES
1. Stealing the start - eCommerce baru saja mulai menanjak di Indonesia
2. Membuka peluang bisnis dari luar negeri - devaluasi Rupiah berarti barang-barang kita menjadi murah untuk mereka. Dan eCommerce akan memungkinkan mereka untuk membelinya dengan mudah.
3. Pendatang-pendatang baru di Internet - website-website portal sibuk untuk merekrut mereka untuk menjadi customernya.
4. Sektor bisnis yang sedang berkembang dengan sangat pesat - baru-baru ini Forrester Research menyatakan bahwa pada tahun 2004 perputaran uang di sektor ini akan mencapai US$ 1.67 trilyun.

THREATS
1. Situasi Ekonomi dan Politik di Indonesia
Jika kondisi menjadi kembali tidak stabil, maka website eCommerce yang sudah ada dan yang baru akan berkembang bisa surut kembali.
2. Administrator yang ceroboh dan Hacker
Bisa melenyapkan kepercayaan masyarakat kepada eCommerce. Contoh kasus - IptekNet, Bimantara, dan lain-lainnya yang semuanya kena hack oleh hacker Indonesia. Namun yang paling spektakuler sampai saat ini mungkin adalah Tempo Interaktif (http://www.tempo.co.id/), yang dengan sangat naif menyimpan data-data pribadi para customernya di lokasi yang dapat diakses dengan mudah dari Internet.
3. Budaya ikut-ikutan langsung terjun ke arena tanpa perhitungan dan persiapan yang matang, kembali dapat meruntuhkan kepercayaan masyarakat kepada eCommerce.




E-commerce tanpa Emarketing. Kenyataanya?

Ada dalam suatu pernyataan e-commerce bahwa dalam suatu pemasaran produk lewat elektonik memang sangat rumit, banyak perusahaan termasuk di Indonesia sebenarnya mampu dan memiliki budget untuk melakukan itu, namun sayang sekali mereka tidak kompeten untuk melakukan itu, namun mereka berupaya menjangkau dunia online dengan metode pemasaran tradisional. Dalam mendirikan suatu usaha atau perusahaan perlu melakukan riset pasar dan memiliki analisa SWOT yang solid agar berhasil. Bahkan bisnis besar seperti carrefoure pun yang memakan banyak tempat secara fisik masih memerlukan promosi untuk menarik pembeli. Dan setiap kali ada barang bagus, mereka pun menggunakan spanduk-spanduk besar yang ditaruh di jalan-jalan. Dalam suatu perusahaan bidang pemasaran-lah yang harus bertanggung jawab dalam mengomandani visi dan misi mengapa harus membangun situs korporat dan bagaimana strategi pemasaran dan promosinya.Karena itu di era sekarang ini, orang-orang bisnis dan pemasaran harus mengetahui ruang lingkup strategi pemasaran internet (emarketing). Akan tetapi, banyak dari prinsip, teknik, dan taktik dari eMarketing berakar dari strategi pemasaran tradisional namun dengan implementasi yg berbeda. Di samping itu bertambahnya dimensi baru ini yang telah menyatu ke dalam khususnya online business landscape, itu adalah pemasaran pesan-pesan iklan melalui Internet classified, promosi berbasis testimonial di situs Web, pemasaran melalui situs pencari, pemasaran dan pembelian berbasis pay per click, viral marketing, affiliate marketing, URL marketing, email marketing, online press releases, dsb. Dengan demikian, seharusnya emarketing perlu dimasukkan ke dalam bagian dari Marketing Mix dari setiap perusahaan. Karena itu para professional pemasaran tradisional perlu mendapatkan pelatihan tambahan untuk bisa memenuhi dan mengerti kebutuhan dari kastemer.com sehingga mampu menjadi e-marketer yang cakap. Anda pun bisa mengakses dan meningkatkan wawasan tentang dunia emarketing dengan sering-sering mengunjungi URL situs web berikut ini http://ww.bjoconsulting.com/ di situ terdapat banyak arsip yang membahas dunia pemasaran elektronik, internet dan Mobile Marketing.

Dilihat dari pembahasan tentang pemasaran online dapat dijelaskan beberapa kategori, yaitu sebagai berikut :
 Pemasaran dgn menggunakan email
 Mengembangkan jurus pemasaran referral yg dikenal juga sbg viral marketing yang merupakan fondasi dari network marketing
 Pemasaran dan promosi dengan memanfaatkan situs pencari
 Konsep link marketing
 Membangun jaringan pemasaran berbasis afiliasi.






KEPUSTAKAAN


Budi Rahardjo; 2000; Beberapa Pemikiran Tentang E-Commerce; PT Insan Komunikasi; Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama; Bandung; budi@insan.co.id

Bob Julius Onggo; 2003; "E Commerce tanpa EMarketing - Mungkinkah?"; InfoKomputer & Bisnis Komputer, Majalah Warta Ekonomi dan Majalah Profesi;http://www.bjoconsulting.com/)

Debora; 2004; Sistem Perdagangan Eletronik E-Commerce; www.blogspot.com

Deris Setiawan; 2002; E-Commerce; [ E-commerce_deris.PDF ]; www.corbis.com

Dian Andriana; Analisis dan Perancangan Prototipe Aplikasi E-Commerce; Pusat Peneltian Informatika; www.google.com

PT. Myindo Cyber Media; 2007; Electronic Commerce (E-Commerce); halo@myindo.co.id.

Purwoko; Potret Kesiapan IIIndonesia dalam Menyingkapi E-commerce Sebagai Peluang Bisnis Abad 21; Sumber Kajian Ekonomi dan Keuangan; www.fiskal.depkue.go.id/kajian/.

TRACKBACK; e-Commerce: Analisa dan Prospek (2/3);
http://www.typepad.com/t/trackback/3302700; Nov.12.2003

Wayan Putera Asnawa; 2007; Website, hosting, jualan di internet, Pembuatan website, Bisnis hosting, Adsense, Contoh pelanggan yang jualan di internet; Connecting World Channel 11; www.google.com

Yuniarti, Sari; 2004; Jurnal Keuangan dan perbankan, nomor 2 :Peranan perbankan dalam pemasaran bisnis E-Commerce di Indonesia; Unmer Central Library; jurkeubank@yahoo.com.